Detail Cantuman Kembali

XML

Hidup itu murah, yang mahal gengsi kita


Bagi kalangan berduit, bukan masalah besar untuk membeli segelas kopi di Starbucks setiap hari. Namun, bagi orang-orang yang memaksakan diri demi gengsi, itu akan jadi masalah yang berarti.
Dan, sayangnya, orang-orang zaman sekarang lebih berani menempuh kesulitan yang dibuatnya sendiri. Mereka berani berhutang, berbohong, berpura-pura, dan bertindak cela untuk memenuhi gengsinya yang tinggi. Padahal, hidup ini sebenarnya murah, biaya gengsi kitalah yang menjadikannya mahal.
Gaya hidup mencerminkan pola hidup seseorang dalam menggunakan uang dan waktunya. Kemajuan teknologi dan mudahnya akses sosial media mempertunjukkan tren terkini berpengaruh terhadap gaya hidup. Padahal bagi orang yang memaksakan diri untuk mengikuti gaya hidup mahal demi gengsi, akan berakhir menjadi sebuah masalah.
Buku Hidup Itu Murah, Yang Mahal Gengsi Kita membahas tentang persoalan gaya hidup tinggi demi gengsi dan kerugian yang dituai dari gengsi yang terlalu tinggi. Hidup ini sebenarnya murah, biaya gengsi kitalah yang menjadikannya mahal.
Mengikuti gaya hidup tinggi demi menjaga gengsi, ibarat menyeret kaki ke dalam jurang kehancuran.
Bibliografi : halaman 157-159

penulis, Sabrina Ara; editor, Esti Utami; layout, Syalmahat Studio; cover, Syalmahat Studio
Sabrina Ara - Pengarang Utama
Esti Utami - Penyunting
Cetakan Pertama, 2023
155.25 ARA h
978-623-5269-19-1
155.25
Text
Indonesia
Syalmahat Publishing
2023
Semarang
x, 160 halaman ; 20 cm
LOADING LIST...
LOADING LIST...